Maluku Utara | Dutametro.com –Komisi pemilihan umum (KPU) Pulau Taliabu Menetapkan calon bupati tersebut sebagai Calon bupati yang mendaftar mengunakan ijazah SMA. Padahal sebelumnya Kandidat tersebut mendaftar memakai ijazah S2 yang di duga ijazah S1 nya Palsu.
Praktisi Hukum Mursid ar rahman .SH. Menilai bahwa KPU Pulau Taliabu telah membuka dengan terang di publik bahkan secara sah Terkait ijazah palsu S1 itu.
Inikan sudah jelas dan menjadi Salah satu bukti yang kuat untuk Kita Mengawal proses hukum paska selesai pilkada soal Kasus dugaan ijazah palsu ini.
Kalau hari ini KPU sudah menetapkan calon bupati Terduga ijazah palsu ini justru lebih bagus lagi. Dan kita bisa Mengambil sikap untuk DKPP kan KPU.
“Soal Ijazah palsu ini, kami sudah melaporkan ke bawaslu dan juga secara resmi pada tanggal 17 September 2024 tetapi bawaslu jadikan temuan laporan itu. Sementara harusnya Bawaslu Menemukan Soal ijazah palsu itu sejak tanggal 10 september 2024 . Lah kenapa nanti laporan kami sudah Masuk baru di jadikan temuan kan aneh.” Ungkapnya. Minggu (22/9/24).
Tambahnya. Kata Mursid, kami tidak cukup sampai di sini. Kami akan lakukan upayah hukum sampai skandap kasus dugaan ijazah palsu ini Terbongkar. (Red/Jeck)
