Sabtu, Juni 21, 2025

Bermodal Drum bekas, Sabariah Petani Garam Asal Grong Grong Capa Ulim nafkahi keluarganya

More articles

Sejak suaminya mengalami stroke beberapa tahun lalu Sabariah (36) warga Grong – Grong Capa Ulim Pidie jaya menjadi tulang punggung keluarga dengan mengandalkan usaha pengolahan garam secara tradisional di tempatnya.

Dari penulusuran jurnalis Sabariah tidak hanya menafkahi suami dan tiga anak – anaknya dia juga merawat ayahnya yang sudah renta ditempat tinggal yang sangat memprihankan,
dengan kondisi bangunan tua disana sini dinding bolong, lantai dapur beralas tanah kamar tidur berdinding anyaman bambu yang sudah dimakan rayap.

Tidak hanya tempat tinggal tempat usaha satu – satunya pun dengan kondisi menyedihkan kenapa tidak, sarana pengolahan garam hanya bermodal belahan Drum dan dapur seadanya diwabah gubuk reyot.

Kepada media Sabariah menuturkan dalam sehari hanya mampu mengolah garam sebanyak 20 bambu dengan harga rata – rata 5000 per bambunya, kalau ditotal hanya mendapat penghasilan sebesar 100.000 itu belum termasuk biaya kayu masak dan lainnya.

Masih menurut Sabariah, pendapatan kotor 100.000 bisa didapat bila cuaca cerah tapi bila mendung apalagi hujan sama sekali tidak bisa memproduksi garamnya.

“Kalau cuaca panas bisa dapat 20 bambu tapi kalau hujan sama set ngk bisa kerja, saya sangat berharap bantuan pemerintah untuk sarana dan modal usaha ini demi memenuhi kebutuhan sehari saya dan keluarga, karena yang mencari nafkah cuma saya sendiri dengan cara begini ( masak garam ) sementara suami stroke ( lumpuh ) ayah dah tua, dan anak anak masih sangat kecil”, ucapnya.
(Herry).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest