Banjar, Dutametro.com – Seorang pria bernama Hermansyah (46) penjaga kebun yang kerap menyambi sebagai pemburu ular di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) tewas usai lehernya dililit ular piton sepanjang 4 meter. Peristiwa ini terjadi pada malam hari.
Korban dililit ular di Jalan Eks Houling Hendratna KM 11, Desa Alimukim, Kecamatan Pengaron, Banjar pada Minggu (14/5) sekitar pukul 00.30 Wita. Ular itu melilit korban tepat di lehernya.
Sementara itu Kapolsek Pengaron Ipda Sahril mengatakan, “Korban tewas dililit ular piton 4 meter saat berada di kebun,” ujarnya, Senin (15/5/2023).
Selanjutnya sebut Sahril, lokasi kejadian terbilang sepi sehingga korban terlambat mendapatkan pertolongan. Sehingga saat ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal.
Sharil juga mengatakan, “Waktu kejadian terjadi pada malam hari, di lokasi juga sepi sehingga korban lambat mendapatkan pertolongan,” terangnya.
Sedangkan korban pertama kali ditemukan oleh warga bernama Mahlan. Saat ditemukan itu ular piton masih melilit di leher korban.
Dia mengatakan, “Yang pertama kali menemukan korban itu warga sekitar, saat itu ular piton masih melilit korban,” terangnya.
Selanjutnya melihat kejadian itu, Mahlan segera memanggil warga lain untuk meminta pertolongan. Kemudian salah seorang warga yang membawa parang pun langsung menebas kepala ular piton tersebut.
Dituturkan Sahril, “Setelah masyarakat datang di tempat kejadian maka di antara warga ada yang menebas kepala ular tersebut dengan parang, setelah ularnya mati, lilitan ular tersebut dilepaskan, dan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya.
Kemudian usai terlepas dari lilitan ular tersebut, warga kemudian mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas Pengaron. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diketahui korban tewas karena lilitan ular piton.
Lalu sebut Sahril, “Dari hasil pemeriksaan dari Puskesmas Pengaron dan Tim Inafis Polres Banjar, tidak ditemukan adanya luka lain selain bekas lilitan ular,” ujarnya.
Korban Kerap Memburu Ular untuk Dijual
Saat kejadian itu polisi menduga korban sedang menderita penyakit sehingga tidak mampu melawan saat ular piton 4 meter itu menyerangnya. Apalagi korban diketahui kerap memburu ular.
Dikatakan Sahril, “Kemungkinan korban memiliki riwayat penyakit sehingga tidak dapat melakukan perlawanan,” ujarnya.
Kemudian Sahril menerangkan, korban sehari-hari bekerja sebagai penjaga kebun di lokasi kejadian. Adapun selain itu, korban juga memburu ular untuk dijual kembali.
Dituturkan Sahril, “Korban berprofesi sebagai penjaga kebun dan berdasarkan keterangan dari masyarakat korban seringkali mencari ular untuk kemudian dijual kembali,” bebernya.(H.A)







