Kendal,malut.dutametro.com.-Perumahan Pelita Asri Weleri di Desa Sidomukti Diduga Pemicu Konflik Sosial.Salah satu perumahan yang berada di Desa Sidomukti Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal, bernama Perum BTN Bersubsidi Pemerintah “Pelita Asri Weleri” belum ada titik terang bagi nasabah BTN yang sudah akad kredit,7/4/23.
Developer adalah sebuah instansi bisa berupa perusahaan atau perorangan yang membuat perumahan. Developer memiliki tugas untuk melakukan segala aktivitas pembangunan perumahan. Mulai dari pembelian tanah, pembangunan, hingga pemasaran proyek tersebut ke publik.
Sejak awal pembangunan dan pemasaran yang dilakukan oleh pengembang, dari PT. Pelita Graha Indonesia yang beralamat di Kota Semarang, site plan yang di sebar ke publik sudah jelas, baik dilihat dari denah lokasi, keterangan Vasilitas umum dan Vasilitas sosialnya. Makanya banyak masyarakat yang berminat dengan perumahan bersubsidi seperti pelita Asri Weleri ini.
Berjalanya waktu rumah bersubsidi sudah banyak yang laku atas bangunan disini, dan sudah di huni oleh atas nama akad kredit dengan BTN bersama keluarganya, walaupun masih banyak yang melanggar ketentuan dari BTN, contohnya masih banyak yang dikosongkan, dan ada yang di kontrakan kepada orang lain.
Akan tetapi kenyataan yang ada, masih banyak persoalan dan tanggung jawab yang belum di penuhi daripada pihak developer, seperti Vasos dan Vasumnya belum terjawab dengan lengkap. Maka nasabah BTN perumahan bersubsidi di sini, sudah beberapa kali meminta kepada pihak pengembang, baik secara langsung maupun lewat mediasi di Balai Desa Sidomukti, yang pada waktu itu dihadiri oleh dinas terkait dari Pemkab Kendal juga, sampai sekarang belum ada titik terang kejelasannya, atas tuntutan yang di sampaikan oleh nasabah BTN kepada pengembang dan pihak BTN juga.
Contoh akses jalan utama menuju perumahan ini, yang seharusnya dari jalan raya weleri-sukorejo langsung ke perumahan, ini masih melewati jalan gang, punya Desa sebelah, yaitu Desa Penyangkringan
“Kami penghuni perumahan Pelita Asri Weleri” akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meminta haknya, atas semua yang harus dipenuhi oleh Developer perum bersubsidi pemerintah ini. Sebelum bertambahnya konflik sosial di lingkungan Perum, karena dipicu dari saluran air di lingkungan yang kurang memadai.” seru warga perumahan.
malut.dutametro.com/Mario Sandy
