Sabtu, Juni 21, 2025

Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Pulang Pisau Pj.Bupati Sampaikan Rilis SKI Stunting Turun 7,6 Persen.

More articles

Pulang Pisau,malut.dutametro.com.-Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak seusianya, sederhananya Stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak dikarenakan kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan.

Sebagaimana diketahui pada pertengahan tahun 2023 Lalu, prevalensi Stunting di Indonesia mencapai angka 21,6 Persen, sementara itu pemerintah Indonesia menargetkan kasus stunting di tahun 2024 harus menurun hingga di angka 14 persen, sehingga kerjasama terstruktur dalam mencegah terjadinya Stunting dari pusat hingga daerah menjadi fokus utama pemerinta saat ini.

Tidak terkecuali upaya pencegahan dan dan penanganan Stunting menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi setiap Satuan organisasi Perangkat Daerah
( SOPD ) yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Pulang pisau propinsi Kalimantan tengah.

Melalui kegiatan Rembug Stunting tingkat kabupaten Pulang pisau yang diselenggarakan di Aula Bapperida , Selasa 30 / 04 / 2024. Yang dihadiri oleh semua instansi terkait penjabat Bupati Pulang pisau Hj Nunu Andriani menyampaikan bahwa rilis angka SKI tahun 2023 Stunting di kabupaten Pulang pisau sudah mengalami penurunan hingga 7,6 persen.

” Kalau pada tahun 2022 lalu 31,60 Persen, adapun survei tahun 2023 yang terbit tahun 2024 ini sebesar 24 persen, artinya ada penurunan stunting sebesar 7,6 persen”ungkapnya .

Terkait upaya pencegahan stunting yang terus dilakukan Pemkab pulang pisau selama ini kata Nunu Andriani antara lain memaksimalkan peran setiap organisasi perangkat daerah (OPD) dari tingkat dinas , kecamatan ,hingga pemerintah di tingkat desa ( Pemdes).

” upaya pencegahan stunting dari tingkat pemerintah desa melalui anggaran dana desa itu kan sudah diatur dari pemerintah pusat, di tingkat kecamatan juga hingga tingkat kabupaten terus kita upayakan dan kita maksimalkan agar tercapai penurunan stunting dengan target 14 persen di tahun 2024 ini ” tuturnya .

Selain peran serta pemerintah daerah dirinya juga berharap setiap organisasi masyarakat ( ormas) yang ada di kabupaten pulang pisau juga bisa berperan aktif dalam pencegahan dan penanganan stunting di Bumi Handep Hapakat tersebut.

Adapun penyebab dominan terjadinya kasus stunting pada anak menurut orang nomor 1 di Pulang pisau ini selain kurangnya asupan nutrisi pada masa pertumbuhan anak, terjadinya pernikahan di usia dini juga sebagai penyebab terjadinya kasus stunting , sehingga dengan demikian upaya sosialisasi pencegahan perkawinan di usia dini perlu menjadi tanggungjawab bersama, ia menambahkan pihaknya terus melakukan sosialisasi di sekolah- sekolah setingkat SMP/SLTP dan SMA / SLTA / Sederajat.

” Intinya marilah kita berikan edukasi kepada semua warga masyarakat kita agar mengupayakan jangan sampai terjadi pernikahan di usia dini atau dibawah 19 tahun dan hal ini merupakan tugas kita bersama ” pungkasnya.( R)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest