Solok selatan,malut.dutametro.com. -Beredarnya isu di tengah tengah masyarakat jorong kampung baru-pulau panjang kenagarian lubuk ulang Aling kecamatan Sangir batang hari kabupaten Solok Selatan provinsi Sumatera barat mengenai pembagian bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa pada 2023 sebesar Rp 300 ribu rupiah setiap bulan terkesan tidak tepat sasaran.
Sesuai dengan informasi yang di himpun media ini Senen 1 mei 2023, BLT yang di bagikan seminggu menjelang lebaran itu ada juga yang menyasar kepada orang tua dari kaur keuangan wali nagari itu sendiri,padahal dilihat secara kesat mata orang tua perangkat wali nagari itu memiliki rumah mewah,ruko dan juga memiliki beberapa unit mobil.
Sementara ada beberapa keluarga miskin yang sangat layak untuk mendapatkan BLT tersebut terabaikan.
Sesuai dengan tuturan wajah sedih yang di lontarkan dari salah seorang warga jorong kampung baru ibu Salma yang penghasilannya sehari hari pas Pasan ,saya bersama adik saya tidak ada mendapatkan BLT dan ada juga teman saya yang ekonominya senasib dengan saya bernama Reni juga tidak ada mendapatkannya.
padahal kami sudah pernah masukan data kepada jorong dan wali nagari.mungkin karena kami orang yang tidak mampu makanya data kami diabaikannya.tutur ibu Salma dengan wajah sedih dengan singkat.
Di tempat terpisah Pj wali nagari lubuk ulang Aling Sopian Romi S.pd di konfirmasi via ponsel menjelaskan BLT itu adalah untuk orang yang layak mendapat tapi disini ada ending yang di masukan paham ajalah Abang,ada masuk disitu sedikit,
sedikitnya itu ada tekanan kepada kami saya sebagai wali nagari,setelah itu jorong ada tekanan sedikit,cuman kalau dapat bagusnya Abang lihat pula kekanagarian lain seperti nagari lubuk ulang Aling  Solok Selatan tengah dan selatan coba cerita cerita juga.
mengenai penekanan itu adalah cuman susah juga saya dan pak jorong juga susah untuk menyebutkannya.sebab di kenagarian ini kan ada pengawasannya bamus.penekanan dari Bamus itu memang ada kejorong jorong harus orang ini mendapatkan BLT memang ada serupa itu.
seperti jorong payah juga jadinya,seperti saya sudah menyarankan kalau bantuan BLT itu adalah bantuan covid,dan kalau kata gorisakit masuk orang itu.seperti sakit menahun.tergantung berobatnya,karena berobat tiap bulan,sebaiknya biar saya kirim datanya besok.kelitnya wali nagari sewaktu dihubungi.
Menanggapi hal tersebut Edwar Bendang dari LSM Ampera Indonesia,kalau saya menyikapinya dan tala ah apa yang dikatakan Pj wali nagari lubuk ulang Aling bapak Sopian Romi itu seperti ada indikasinya pura bingung mengenai BLT yang di serahkannya kepada warga itu tidak tepat sasaran.bagai manapun tentu wali nagari itu tetap mempertahankan orang tua dari perangkat nya sendiri yang telah mendapatkan BLT tersebut,meskipun mereka orang mampu..
dalam tuturan bahasa wali nagari itu sepertinya sangat terkesan berkelit kelit.perlu juga kita awasi kenerja wali nagari yang seperti ini,karena kurang mendapat pengawasan dari instansi terkait.
selain itu kita juga berharap kepada penegak hukum agar dilakukan pemeriksaan terhadap wali nagari lubuk ulang Aling terkait aliran dana bersumber dari negara.wali mengatakan mengenai BLT dari dana desa itu ada penekanan dari bamus.
kalau menurut logika saya itu hanya sekedar lempar bola saja untuk mencari kawan.ingat uang negara ini penggunaannya ada ketentuannya.pabila mengutamakan keluarga itu namanya nepotisme Tampa mempedulikan orang yang betul betul tidak mampu sebut Edwar .(tim)